10.21.2011

tinggi yang kosong

lelah dan tenat
angin mengamuk melampiaskan baran
awan menangis tak tertanggung beban
malam merangkak pelan-pelan

ada apa di puncak tinggi
jika nasib ternanti-nanti
bila tilik bersilih ganti
masih hidup tercari-cari

penat dah hadap
iklim buruk segeralah berlalu
tak mampu mengadap
akhirnya jemu
terbodoh dipelusuk itu
tak dipeduli
bodoh yang pandai
hina yang mulia
tak dipandang dua mata

hidup takkan pernah terpuas untuk diri dan mereka

3 ulasan:

ghost berkata...

jangan mengeluh untuk rasa derita yang sekejap.sedang rasa bahagia yang panjang kita tak hargainya.

Tanpa Nama berkata...

jangan pernah penat. jangan pernah.

takoC berkata...

ghost writer : menyesal tak hargainya
macy : penat takkan habis